Rabu, 17 Desember 2008

Enam Kunci Untuk Belajar Lebih Cepat

Ingatan anda seperti tapisan?
Pikiran anda suka melayang ke mana-mana?
Jangan putus asa, ini dia……..

Seorang teman saya ikut dalam jamuan makan malam, dan di sana dua orang
laki-laki yang dikenalnya sedang membicarakan The Right Stuff, sebuah buku
tentang program ruang angkasa Merkurius. Sementara Ted terus-menerus
menceritakan perincian teknis yang dikutipnya dari buku tersebut, dan hanya
memberikan beberapa komentar singkat. “Ted begitu banyak memetik dari yang
dibacanya, lebih banyak daripada yang kupahami”, kata dan kemudian kepada
teman saya. “Apakah dia jauh lebih cerdas daripada aku?”
Teman saya ini, seorang pendidik, sangat ingin tahu. DIa tahu kedua
laki-laki ini punya latar belakang pendidikan yang sama dan demikian pula
tingkat kecerdasannya. DIa berbicara dengan keduanya dan mendapatkan
jawaban: Ted tahu bagaimana caranya belajar yang baik daripada Dan. Ted
membuat otaknya lebih mudah menyerap dengan menggunakan beberapa ketrampilan
sederhana.
Selama bertahun-tahun, para ahli yakin bahwa kemampuan belajar seorang
individu merupakan kapasitas yang sudah ditetapkan. Walaupun demikian, dalam
dua dasawarsa yang terakhir para ahli psikologi dan pendidik termuka
berpendapat yang sebaliknya. “Kita mendapatkan bukti yang makin banyak bahwa
kecerdasan manusia bisa dikembangkan”, kata Jack Lockhead, direktur
Cognitive Development Project di Universitas Massachusett di Amherst. “Kita
tahu bahwa dengan ketrampulan yang semestinya orang benar-benar bisa
meningkatkan kemampuan belajarnya.”
Lebih-lebih, ketrampulan ini sifatnya cukup mendasar sehingga hamper setiap
orang bisa menguasainya dengan latihan. Di bawah ini, dikumpulkan gagasan
dari para ahli di seluruh Amerika, ada enam cara yang sudah terbukti
keampuhannya untuk memperbesar kemampuan belajar Anda.

1. Lihatlah gambar besarnya lebih dulu. Jika kita membaca suatu bahan yang
baru dan belum dikenal, jangan menceburkan diri langsung ke dalamnya. Anda
bisa meningkatkan pemahaman dan pengingatan kalau Anda lebih dulu melihat
selayang pandang garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan foto
dan ringkasan yang ada. Dengan laporan atau artikel, bacalah kalimat pertama
setiap paragraph; dengan buku, lihatlah daftar isi dan bacalah kata
pengantarnya.
Semua tinjauan selayang pandang awal ini akan membantu Anda menanamkan dalam
benak Anda apa yang kemudian akan and abaca.
2. Perlambatlah kecepatan dan bicaralah kepada diri sendiri. Membaca cepat
mungkin bagus untuk bahan yang mudah, tapi membaca lebih lambat akan jauh
lebih efektif untuk menyerap hasil karya yang lebih rumit dan menantang.
Arthur Whimbey dan Jack Lochhead, para pengarang buku teks untuk sekolah
lanjutan atas dan perguruan tinggi Problem Solving and Comprehension, telah
memisah-misahkan tiga perbedaan dasar dalam hal bagaimana cara pelajar yang
baik dan yang buruk mempelajari sesuatu:
• Pelajar yang baik menyuarakan bahan yang dipelajarinya, perlahan-lahan
atau dengan keras. Mereka memperlambat kecepatan membacanya, mendengarkan
setiap kata sementara mereka membaca.
• Pelajar yang baik, jika mendapat hambatan, secara otomatis membaca
kembali
sampai bisa memahami bahannya. Sebaliknya, pembaca yang buruk terus saja
membaca walaupun tidak menangkap maksudnya pada kesempatan pertama.
• Pelajar yang baik menjadi “terlibat secara aktif” dengan informasi
baru.
Mereka memikirkan apa yang dibaca, menantangnya, dan menguasainya.

Pada tahun 1979, WHimbey memperkenalkan metode membaca lambat dengan
disuarakan ke dalam program tingkat persiapan selama lima pecan di
Universitas Xavier di New Orleans. Sebagian besar dari 175 orang mahasiswa
yang menggunakan teknik ini melompat dua tingkat dalam comprehension, dan
tes kemampuan mereka menghasilkan nilai yang meningkat 14 persen.

3. Berlatihlah dalam teknik meningkatkan kemampuan mengingat. Ketika saya
berumur delapan tahun dan tidak dapat mengeja kata “arithmetic”, seorang
guru mengajarkan kepada saya sebuah kalimaty yang terus tertanam dalam otak
saya selama berpuluh-puluh tahun: A rat in Tom’s house may eat ice cream”.
Huruf pertama dari setiap kata merupakan ejaan kata ‘arithmetic’.
Semua teknik untuk meningkatkan kemampuan mengingat ini, disebut mnemonics,
mengubah informasi baru menjadi formulasi yang lebih mudah diingat-ingat.
Mnemonics huruf pertama lainnya mencakup: “Homes” (nama danau-danau besar di
Amerika – Huron, Ontario, Michigan, Erie dan Superior); dan “My very
educated mother just served us nine pickles” (susunan planet dalam tatasurya
secara berurutan – Merkurius, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, Pluto).
Mnemonics juga bisa jalan dengan imajinasi. Caranya adalah menciptakan
petunjuk visual yang akan membuat bahan yang tak dikenal menjadi mengandung
arti bagi anda.
Dalam belajar bahasa Spanyol, misalnya, kata Spanyol untuk bebek adalah
pato. Pato kedengaran seperti kada dalam bahasa Inggris pot (panic). Untuk
menghubung-hubungkan keduanya, kita bisa membayangkan seekor bebek berenang
mondar-mandir dengan sebuah panic di atas kepalanya. Maka akan tercipta
bayangan jelas yang mengingatkan kita kepada pot = pato = bebek.
Mnemonics yang dulunya ditolak oleh para peneliti karena dianggap sebagai
permainan belaka, kini dianggap sebagai sarana yang efektif untuk memperkuat
ingatan – melipatduakan atau bahkan melipatgandakan jumlah bahan baru yang
bisa diingat-ingat oleh para peserta tes. “Ingatan yang baik adalah kunci
terhadap semua proses pengenalan”, menurut William G. Chase, guru besar
psikologi di Universitas Carnegie-Mellon di Pittsburgh. “Dan itu adalah
sesuatu yang bisa dikuasai oleh kita semua dengan latihan”.
Penelitian pengenalan menunjukkan bahwa kita mempunyai dua jenis ingatan:
short-term memory (STM), ingatan jangka pendek, dan long-term memory (LTM),
ingatan jangka panjang. STM berlangsng kira-kira 30 sampai 60 detik. Kita
minta nomor telepon kepada operator, memutarnya, dan kemudian melupakannya.
Namun LTM bisa berlangsung seumur hudup. Rahasia untuk mengembangkan ingatan
yang baik, kata Francis S. Belezza, pengarang buku Improve Your Memory
Skills, adalah belajar bagaimana caranya memindahkan informasi berguna dari
STM ke LTM dan bagaimana caranya memungut kembali informasi ini kapan saja
diperlukan.
Mnemonics bisa menadi kunci guna memasukkan data ke dalam LTM dan
mengeluarkan kembali informasi tersebut. Jangan lupa, pikiran dan ingatan
seperti otot – makin banyak kita menggunakannya, otot maupun ingatan akan
makin kuat.
4. Susunlah fakta ke dalam kategori. Dalam suatu penelitian di Universitas
Stanfor, para mahasiswa diminta mengingat-ingat 112 kata. Ini mencakup nama
binatang, jenis pakaian, tipe alat angkutan, dan pekerjaan. Untuk satu
kelompok, kata-kata ini dibagi menjadi empat kategori. Untuk kelompok kedua,
kata-kata ini didaftar secara acak. Mereka yang mempelajari bahan ini dalam
kategori yang tersusun secara konsisten mengungguli lain-nya, bisa
mengingat-ingat kata-kata sebanyak dua sampai tiga kali lipat.
“Mencoba mencernakan informasi dalam satu gumpalan itu sulit”, kata Thomas R
Trabasso, professor pendidikan dan ilmu perilaku di Universitas Chicago.
“Dengan menganalisis bahan baru dan membaginya ke dalam potongan-potongan
yang bermakna, kita membuat belajar lebih mudah”.
5. Pusatkan perhatian Anda. Lain kali kalau anda menghadapi bahan baru
yang
perlu Anda kuasai, tanyakan kepada diri sendiri: Apa yang ingin saya
pelajari dengan membaca ini, dan bagaimana saya akan memetik manfaat dari
pengetahuan yang saya peroleh? “Dengan mengatakan kepada diri sendiri apa
manfaat belajar bagi kita, kita mengurangi penolakan terhadap kegiatan
belajar dan menjadi pelajar yang lebih baik”, kata Russel W. Scalpone,
seorang ahli psikologi dan manajer di A.T. Kearney, Inc., sebuah perusahaan
konsultasi manajemen internasional.
Scalpone menyarankan empat teknik lagi untuk meningkatkan kemampuan
konsentrasi dan memusatkan perhatian:
• Tetapkan waktu dan tempat untuk belajar. Angkat telepon dari haknya;
tutup
pintu. Dengan menetapkan lingkungan, Anda menciptakan harapan bahwa kegiatan
belajar akan berlangsung dengan baik.
• Lawanlah segala hal yang mengalihkan perhatian. Jangan malu-malu untuk
menggantungkan tanda “Jangan Ganggu” di pintu. Anda punya hak atas waktu
Anda.
• Cobalah berbagai metode belajar. Membuat bagan, membuat catatan,
menyusun
garis besar, bahkan bicara ke dalam tape recorder adalah teknik belajar yang
bisa meningkatkan konsentrasi. Gunakan ketrampilan belajar apa saja yang
paling Anda sukai. Jadilah orang kreatif.
• Lakukan monitor terhadap kemajuan Anda. Sibuk tidak selalu sama dengan
produktif. Kadang-kadang berhentilah dan tanyakan kepada diri sendiri:
Apakah sekarang ini saya melakukan sesuatu yang bisa membantu pencapaian
sasaran? Kalau jawabannya ya, teruslah bekerja. Kalau tidak, tanyakan kepada
diri Anda apa sebabnya. Kalau Anda tidak mendapat kemajuan karena ketegangan
atau kelelahan, beristirahatlah – tanpa rasa bersalah. Istirahat secara
teratur bisa meningkatkan proses belajar.

6. Temukan gaya belajar Anda sendiri. Pendidik Rita dan Ken Dunn mengisahkan
cerita tentang tiga orang anak yang masih-masing menerima sebuah sepeda
sebagai hadiah Natal. Ketiga sepeda ini, yang dibeli dalam keadaan belum
dirakit, harus dirangkaikan sendiri oleh orangtua mereka. Ayah Tim membaca
petunjuknya dengan cermat sebelum mulai bekerja. Ayah Mary meletakkan
bagian-bagian sepeda di lantai dan memberikan petunjuk kepada ibu Mary.
“Bacakan ini kepadaku”, katanya, sementara dia mengamati komponen-komponen
sepeda. Ibu George secara instinktif mulai memasang bagian-bagian sepeda,
hanya melihat ke petunjuk kalau kebingungan. Pada sore harinya, ketiga
sepeda selesai dirakit, masing-masing dari pendekatan yang berlainan.
“Walaupun mereka tidak menyadari”, kata Rita Dunn, guru besar
pendidikan di
Universitas St. John di New York City, “Para orangtua ini telah bekerja
menurut gaya belajar mereka masing-masing.”
“Pendekatan kita terhadap bahan yang tidak dikenal sama unik dan
khasnya
dengan diri kita sendiri, dan satu kunci untuk belajar adalah mengenali –
dan membiasakan gaya yang paling cocok dengan diri kita”, kata Ken Dunn,
guru besar pendidikan di Queens College di New York City.
Gaya belajar bisa bervariasi secara dramatis. Suami-isteri Dunn telah
mengembangkan Survai Pilihan Lingkungan yang Produktif, yang mengenali 21
unsur yang mempengaruhi cara kita belajar. Faktor-faktor ini memncakup
tingkat kebisingan, pencahayaan, banyaknya bimbingan yang diperlukan, bahkan
pilihan waktu.
Bagaimana gaya Anda sendiri? Cobalah lakukan suatu analisis pribadi.
Apa,
misalnya, pendekatan Anda untuk merakit benda yang tercerai-berai? Apakah
Anda bisa memusatkan perhatian lebih baik di pagi hari atau di sore hari? Di
lingkungan yang bising atau di lingkungan yang tenang? Buatlah daftar semua
plus dan minus yang bisa Anda temukan. Kemudian gunakan daftar ini untuk
menciptakan lingkungan belajar yang paling baik bagi Anda.
Apa pun gaya yang berhasil bagi anda, ada kabar baik bahwa Anda bisa
mengembangkan kemampuan belajar Anda. Dan hal ini bisa membuat hidup Anda
lebih penuh serta lebih produktif.

Tidak ada komentar: