Rabu, 17 Desember 2008

sEandainya Rasulullah ke rumah kita

Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk rumah kita... Beliau datang dengan muka tersenyum dan muka bersih dimuka pintu rumah kita. Apa yang kita lakukan? Mestinya kita akan sangat bahagia, memeluk erat beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan masuk kerumah kita.

Beliau tentu tersenyum...
bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap dirumah kita? Barangkali kita teringat bahwa kita lebih hapal lagu-lagu barat dari pada menghafal sholawat. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.

Beliau tentu tersenyum...
Belum lagi koleksi buku kaset dan karaoke kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita ? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid walaupun adzan berbunyi.

Maafkan kami ya Rasulullah...
Masihkah beliau tersenyum?
Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir...
Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah....

Tidak ada komentar: